"Sidak Komisi III Ke Lokasi Tempat Pembuangan Sampah Sementara Kebon Talo Ampenan"
Foto : I Gst.Nyoman Agung Sugantha ( Wakil Ketua Komisi III) Berdiskusi dengan Pak Bentir operator Sampah Lingkungan Karang kecicang,Cakra selatan. |
Mendengar keluhan warga khususnya Kota Mataram masalah penumpukan sampah di sudut-sudut jalan pasca terjadinya kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) kebon Kongo,Untuk itu anggota komisi III DPRD Kota Mataram mengunjungi Lokasi Tempat pembuangan sampah sementara sebagai alternatif sebelum normalnya di Lokasi pembuangan sampah semula.
Foto : sidak anggota dewan komisi III bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup |
Setelah kami melakukan pengamatan serta berdiskusi dengan kepala dinas lingkungan hidup (LH) Kota Mataram Irwan Rahadi ,memang benar dinas terkait sudah berusaha maksimal dalam menangani penumpukan sampah tersebut, tetapi kita harus akui bahwa kandala - kendala dilapangan masih banyak terjadi akibat minimnya alat untuk mengelola sampah tersebut.
Salah satu kendala yang di hadapi dilapangan adalah kurangnya Fasilitas seperti Alat berat ,truk pengangkut sampah dan sistem pengelolaan sampah kita yang masih standard dengan beban pengelolaan sampah 340 ton perhari sekota mataram.
Akibat kendala tersebut maka sampah - sampah di Tempat pembuangan sementara ( TPS ) tidak dapat di angkut sehingga operator sampah harus rela menempuh jarak jauh demi mencari Lokasi Tempat pembuangan . Kami sangat meng-apresiasi pengorbanan operator - operator sampah Roda Tiga ini bekerja keras demi menjaga tugas kebersihan di lingkungan nya. Untuk Itu komisi III juga menyarankan agar pemerintah memberikan perhatian yg lebih kepada Mereka terkait dengan minimnya Dana untuk perawatan motor Roda tiga pengangkut sampah di masing-masing lingkungannya.
Setelah anggota komisi III berdiskusi dengan Dinas Lingkungan Hidup beberapa waktu lalu menurut keterangan kepala dinas Lingkungan Hidup Irwan Rahadi "bahwa sampah kota mataram menghasilkan 340 ton sampah perhari dengan realita kemampuan kita mengelola maksimal 280 ton sampah perhari,sehingga membuat tidak terakomodirnya sekitar 60 ton sampah perhari." Kurang lebih 30 % dari sampah tersebut itulah yang mengotori jalan-jalan di kota mataram dan sisanya mungkin bisa di proses langsung oleh masyarakat.
Foto : Kondisi Pembuangan Sampah Sementara. Kebon Talo Ampenan. |
Baca juga : Uji Petik parkir Libatkan Swasta
Terkait dengan masalah penumpukan sampah ini menurut pak kadis LH kondisi ini Hanya untuk beberapa hari saja dan setelah itu Lokasi tempat pembuangan akhir ( TPA ) kebon Kongo Kembali berfungsi normal. Untuk Itu masyarakat diharapkan bersabar dan Sebisa mungkin memproses sampahnya tersebut untuk mengurangi beban penumpukan sampah.
"Untuk itu kami di komisi III sepakat untuk intens memperhatikan problem sampah di kota mataram dengan memperjuangkan kebutuhan anggaran yang layak agar maksimalnya kinerja dinas LH Kota Mataram ,serta terus melakukan Pengawasan dan kontrol, Sehingga terwujud tujuan Kota Mataram yang bersih dan Bebas Sampah.